Pages - Menu

Selasa, 01 Mei 2012

Kasus demam berdarah di Trenggalek meningkat

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, selama periode Januari-Februari ini meningkat tajam, sekitar tiga kali lipat, dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Berdasarkan laporan yang masuk jumlah yang masuk ke dinas kesehatan sampai saat ini sebanyak 31 kasus, rinciannya, 30 kasus terjadi pada bulan Januari dan satu kasus pada minggu pertama bulan Pebruari," kata Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Trenggalek, Suparman, Senin.
Jumlah tersebut menurut Parman meningkat tiga kali lipat dibanding pada bulan Desembar tahun 2011 yang lalu, yakni kurang dari 10 kasus.
Penyakit yang dalam bahasa medis disebut dengan istilah "Dengue Hemorrhagic Fever" (DHF) itu, kata Parman, sebagian besar menyerang warga di Desa Karangan, Kecamatan Karangan, namun tidak sampai menyebabkan korban meninggal dunia.
"Untuk kasus di Karangan ini kami telah melakukan tindakan penanganan berupa pengasapan atau fogging, tujuannya agar nyamuk-nyamuk dewasa mati," katanya.
Menurut dia, untuk memutuskan perlu tidaknya pengananan berupa pengasapan, petugas dinas kesehatan berpatokan pada standar pengendalian DBD yang telah ditetapkan oleh kementerian kesehatan.
"Syaratnya, harus ada korban yang meninggal dunia atau menyerang lebih dari dua orang dalam lingkup satu RT, tapi perlu diingat cara ini ("fogging") tidak bisa membunuh jentik nyamuknya," jelasnya.
Suparman meramalkan, kasus demam berdarah masih akan terus terjadi selama dua bulan ke depan, mengingat saat ini berada pada masih musim penghujan.
Ia mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada terhadap serangan DBD meskipun curah hujan di Trenggalek saat ini mulai berkurang, hal itu dilakukan karena jentik nyamuk aides aigepty biasanya akan mudah menetas pada saat intensitas hujan mulai berkurang.
"Jadi yang berbahaya itu justru saat-saat seperti ini, satu hari hujan dua hari cerah atau sebaliknya, hal inilah dipakai berkembangbiakan nyamuk pembawa DBD tersebut," ucapnya.
Selain itu, program pencegahan 3-M (menutup, menguras, menimbun) yang menjadi andalah dinas kesehatan juga terus dilakukan di daerah yang selama ini menjadi kawasan endemis demam berdarah, seperti di Kecamatan Trenggalek, Karangan maupun Kecamatan Pogalan.
"Dinas kesehatan juga masih menyediakan bubuk abate gratis bagi masyarakat yang belum mendapatkan, insyaallah stoknya masih mencukupi," ujarnya.

Tidak ada komentar: